Rabu, 03 Oktober 2012

MENGEREM NAFSU

keinginan tentu boleh..asal jangan berlebihan dan tidak keluar syariat
=== ... DIPERBUDAK KEINGINAN ? ... ===

Mari tafakuri bila kita ingin suatu barang yang kita sukai, apakah kita diperbudak keinginan sehingga mengalahkan akal sehat ?

Selalu memenuhi pikiran siang dan malam, semakin ingin, semakin ada seribu satu alasan untuk bulat hati segera memilikinya

Seakan tak bisa ditunda lagi, tak peduli dengan harga mahal, walau harus nyicil sekalipun, tak ada y

ang bisa menghalang-halangi

tak ingat pahitnya orang yang miskin sulit uang, yang lapar, yang didlilit hutang, tak takut dengan hisab/perhitungan disisi Alloh

Tapi bila telah dimiliki, ternyata kesenangannya hanya sesaat saja, sangat tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanannya

Tak lama kemudian, barang 'spesial' itupun teronggok begitu saja, seperti barang yang tak berharga, dilirikpun jarang, beda sekali dengan saat menginginkannya

Tinggallah perhitungan di sisi Alloh, karena setiap rupiah adalah amanah Alloh, yang harus dipertanggung jawabkan.

Seharusnya kita amat cerdas, bisa menafakuri pelajaran-pelajaran dari yang sudah terjadi, dan memperhitungkan resiko yang nanti harus dihadapi
- KH. ABDULLAH GYMNASTIAR-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar