Selasa, 09 Oktober 2012

LEMBAGA HAFIDZ QUR'AN, SEBUAH SEJARAHPUN BARU SAJA DIMULAI....







JIILUL QURAN, sebuah sejarah generasi Qurani di Jahiliyah Modern

Mereka layaknya seperti anak-anak biasa pada umumnya. Mereka seperti kita dulu yang sekarang sedang menulis disebuah kantor, melamun disebuah kamar bersama istri atau suaminya, atau yang sedang memimpin Negara dengan segala problematikanya. Mereka seperti kita dulu saat kita dibentak ibu, karena es krim yang mengotori baju putih kita, atau dijewer pa ustadz karena shalat subuh yang sengaja ditinggalkan.

Rasanya semua ingatan-ingatan itu takkan pernah kadaluarsa menjadi kenangan yang tiada pernah terlupa. Namun coba Tanya pada diri kita, apakah kita sudah sejati menjadi hamba TUHAN yang segala sesuatunya kembali pada fitrah dan fungsi Kitab yang sengaja diturunkan TUHAN untuk menuntun kita?

Ah..jika memang belum, apakah kita akan mengatakan “terlanjur basah” dan kita diam?, atau kita tak merasa malu saat para muallaf justru lebih faham dengan apa yang mereka anut?..

Itu sih tentu pilihan dan hak semua orang? Tapi mengapa selalu ada istilah, bahwa seorang pencuri takkan mau putranya ikut menjadi pencuri?...BANTU MEREKA YUK!!

JIILUL Quran, mungkin terasa aneh bagi sebagian orang. Karena kebanyakan pengajian hanya berkutat pada fikih atau tauhid, atau ilmu science yang membanggakan yang turun temurun diajarkan dengan metoda feodal. Ya tentu tidak bisa disalahkan, karena materi-materi inipun  tidak kalah penting

Adalah terdapat sebuah masjid kecil yang dengan manajemen yang terbatas di sebuah kampong sisi kota di Cimahi, yang mencoba untuk menelurkan JIILUL-JIILUL (generasi-generasi) Qurani yang mencintai islam langsung dari sumber aslinya. Dan mereka digembleng sedemikian rupa, meski dengan keterbatasan dalam berbagai sisi, agar cita-cita mulia ini terwujud, meski sebetulnya sang pencetus tidak lebih dahsyat dari bocah-bocah luar biasa ini.hehe..tapi, tujuan mulianya untuk memberntuk pemuda pemudi yang Qurani, tentu tak sebagian orang terpanggil untuk memikirkannya

Bocah-bocah yang (menurut saya) agak sedikit bandel, namun sangat betah berdiam diri di mesjid untuk menghafal QS selanjutnya ini, selalu menjadi cerita yang membuat saya pribadi tertegun, menangis, terharu, dan mewarnakan hidup yang tidak hanya sekedar berwarna, tapi juga mengkilat dan bercahaya…

dengan berbagai keterbatasan kondisi, ruangan yang sempit dan berbenturan dengan kegiatan shalat 5 waktu, perlengkapan yang sederhana dan seadanya, keuangan yang betul-betul tergantung pada donatur yang terbatas, tidak menjadi halangan para bocah ini menuju impiannya menjadi SANG PENGHAFAL QURAN

Anak-anak ini memberi ruang pada semua orang dewasa yang masih memiliki hati dan ingin kembali pada fitrah manusia dilahirkan, agar kita bisa sedikit merenungkan tentang apa maksud TUHAN melahirkan kita didunia?, apa ini tentang makan, minum, ibadah, memuaskan nafsu, bekerja, berkeluarga, dan menunggu kematian?. Mereka juga memberi sebuah iklim agar, para orang dewasa tidak terlalu banyak beralasan dengan penyesalan-penyesalan hidup yang berkutat pada lingkaran itu itu saja.

Bolehlah kiranya sy berbagi cerita, agar dapat mengingatkan kita termasuk saya pribadi

Dan, Bagaimanakah kisah-kisah para bocah generasi Quran ala laskar pelangi ini?...hehe..mudah-mudahan Alloh memberi kemampuan dan kesempatan saya untuk membuka seluruh cerita bocah-bocah yang sebagian besar adalah anak-anak dengan ekonomi yang jauh dibilang “wawwwww” ini..

Jadi…ijinkan saya berbagi kisah itu!!


(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar