Ketika kata tak
terbuktikan apa apa..
Sebuah diary memilukan dan
memalukan terjadi pada hari sabtu, 23 Januari 2016
Ini bukanlah sebuah
berita, juga bukan sekonyong konyong menjadi buah bibir yang meluluh lantahkan
kepercayaan dan persahabatan. Siapa
sahabat siapa, aku tak mau mengakui satu sama lain. Ini hanyalah sebuah gengsi
dan rekaan takdir dari yang maha kuasa, bahwsanya melalui dirikulah aku tahu
siapa menjadi siapa, dan bagaimana sebuah rasa menjadi kepedihan dan semangat.
Aku, si mpunya yang
bertekad menolong banyak orang, justru harus membunuh sahabatnya sendiri. Oleh
cara yang santun namun dikhianati para menteri yang sejujurnya gak punya peran
apa apa dalam jengkalan kisah 2 orang sahabat senasib sepenanggungan itu,
selalin sebagai eksekutor kejam di negeriku sendiri.
Ini tentang kenaifan, dari
seorang aku yang setiap kala selalu bersedia menjadi teman dan sahabat baik,
tanpa berfikir apakah orang tersebut gula atau menjadi duri dalam daging. Kisah
ini akan tercatat khusus dalam tinta emas kehidupanku, bahwa perangai yang
kocak selalu dirindukan dan lebih terpercaya, dibandingkan dengan ambisi muluk
muluk yang dijalankan dengan caci maki dan marah.
Ah..hikmah,, berkali kali
aku mencarinya diantara bejubel sesal dan rasa bersalah setiap kali
mengingatnya. Jika kau mampu, akuilah kau mampu, jika kau tak mampu, akuilah
tak mampu. Itulah barangkali yang sedikit demi sedikit datang terpatri memenuhi
tenggorokan penat yang selalu mengundang air mata, saat aku tahu aku adalah
peran utama yang sedang dalam episode jatuh sesaat sebelum kebangkitan.
Ini juga tentang pengakuan
dari diriku mengenai sebuah dunia yang seolah olah sedang dalam perhelatan
akbar disebuah pesta, namun ternyata minuman yang disajikan memiliki racun
dayng tak semua gelas diisinya. Tinggal menunggu siapa yang meminumnya, ia lah
yang giliran mati.
Aku nyatakan, aku
mengundurkan diri dari dunia peradaban tersebut. Dan menyatakan kalah. Untuk selanjutnya
berupaya memenangkan pertandingan di sebuah arena yang didalamnya berisi juri
maha adil, maha bijaksana, dan maha penuh toleransi.
Ini lah hidup,dengan
bermcam cerita, yang tersebar tanpa melihat alasan dan Fakta….
26 Agustus 2016
___SS_____