Kamis, 12 September 2013

PANGANDARAN dan GRAND CANYON, bagian 1



PANGANDARAN dan GRAND CANYON, bagian 1

Hari sabtu 07 september 2013, Pukul 13.00 wib, meja kerjaku cepat-cepat kubereskan, meski masih terlihat berantakan, tapi tak apalah, hari selasa saja lah nanti kubereskan. Khawatir sahabatku sudah berada di kostanku. Kalau menghadapi sobatku yang satu ini memang harus super sabar.heheeh. Maklum karibku ini lebih muda, jadinya kalau bermain ke tempat-tempat wisata yang berbau adventure, semangatnya gak bisa dibendung.

Aku sedikit berlari keluar dari tempat kerjaku ini. Sudah terbayang apa saja yang akan kami lakukan di tempat tujuanku nanti. Rasanya sudah ingin menghirup udara pantai dan bercumbu dengan alam.
Sampai dikostan, aku masih memakai celana katun dan kemeja coklatku sewaktu kawanku membunyikan klakson pertanda ejekan, “ lambat, lambat, lambat”, ia sudah petantang petenteng dengan barang bawaannya. Sehingga kuputuskan untuk tetap memakai baju kerjaku itu, agar tidak membuat sahabtku marah-marah hanya karena aku ingin ganti baju.hehehe

Karibku bernama teguh, usia sekitar 27 tahunan, beda 2 tahun denganku dan sekarang sedang menyelesaikan studi S1 nya jurusan pendidikan matematika di siliwangi cimahi., dan semangatnya masih sangat berkobar kobar.hehehe. kadang sy geli melihat tingkahnya.
Yah, biasalah mahasiswa, kalau sudah sumpek dengan tugas-tugasnya, kadang penyegaran sangat diperlukan. apalagi memasuki tugas akhir.. well, akan selalu ada kejutan-kejutan emosi saat-saat seperti itu.

Ia sudah siap dengan peralatan tempurnya. Meski harus rencana sana rencana sini, belum beli ini dan itu. Belum beli persediaan makanan, air dsb. Ia memakai ransel dan satu tas kecil entah didalamnya berisi apa. Tubuhnya sudah full proteksi dengan jaket, sweater, masker, dan sarung tangan, juga tak lupa helm tentunya. Ada dua kantong keresek yang berisi satu kompan kosong untuk air, dan sandal. Wah, bocah ini lebih berpengalaman ke alam. Yah, sebagai yang lebih tua, aku mengalah saja, berhubung aku sendiri belum terlalu faham apa yang harus dibawa untuk pergi berwisata. Aku sendiri sudah diberi list untuk membawa beberapa peralatan, seperti alat mandi, senter, berbagai casan, baju ganti, alat masak dan makan, serta tidak bleh lupa “ALAT DOKUMENTASI”. Bagiku ini seperti peralatan kemping tapi keren. Hehehe.

Setelah aku turun keluar kamarku , dan menyambut suara klakson motor diluar, dia langsung berkata, “cepetan, ntar kemaleman, kita khan bukan mau pergi ke cianjur atau sukabumi”, 

hem aku hanya mengangguk dan menjawab, “ok ok,, tapi apa tak sebaiknya kita berdoa dulu?”, 

“sejak keluar rumah aku sudah berdoa dong”

Hem, dasar anak ini, kalau sudah diberi saran, sikap yang pertama kali ditunjukan adalah skeptis. Ya sudahlah, sambil motor mulai berjalan, aku berdoa sendiri didalam hati sambil menundukan kepala yang disembunyikan dalam helmku, dan berharap agar liburan kali ini tidak hanya sekedar liburan tapi juga bermanfaat dan menjadi nutrisi sendiri untuk seluruh keimananku baik rohani ataupun jasmani. Aamiin.

Dan percayalah,,, Tuhan sungguh-sungguh  mengabulkannya...

Kami mulai berangkat dari rumah sekitar pukul 13.30 wib dan beristirahat beberapa kali untuk melaksanakan shalat wajib. Jalanan yang memang tidak kukenali agak sedikit berkelok-kelok dan gelap (dibeberapa tempat sedang mati lampu),oleh karena itu, aku meminta pada sang supir untuk menjalankan beat ku itu tidak lebih dari 60 km/jam. Meskipun aku tahu sang supir itu bisa menjalankan lebih dari itu. but DONT !!!! Hehehe..
.
Kami sampai di area pangandaran pada pukul 10 malam, langsung membayar tiket masuk sebesar 8.000 rupiah dan disambut ojek-ojek malam yang berebut menawarkan tempat tinggal. Akhirnya setelah memilih, kami jatuhkan pilihan pada sebuah penginapan seharga 75.000. Lumayan irit, fasilitas secukupnya, air bersih, dan dekat dengan pantai serta warung nasi. Kami menginap selama 2 hari. Hari pertama kami berencana untuk pergi ke grand canyon, dan setengah hari kedua, kami akan menikmati hembusan angin dipasir putih.

Jujur saja, dalam buku elviku (buku yang sering kubawa-bawa), ada satu rencana yang tak pernah kubicarakan pada sahabatku itu. Aku ingin mengunjungi beberapa orang pinggiran dan berbaur dengan mereka. Tapi berhubung waktu yang terbatas, aku menutup keinginanku itu. Tapi, masih berharap agar Tuhan tetap memberikan makna dalam perjalananku ini, dan menemukan beberapa orang yang dapat kujadikan inspirasi dan pelajaran hidup untuk bertahan didunia yang super “keren” ini.

Setelah berbenah untuk membereskan barang-barang dan membersihkan badan, kami langsung beristirahat untuk menyambut esok hari. 

 
Hem, green canyon, tunggu kami !!, kami akan menciptakan sebuah konspirasi kemakmuran untukmu.hehehe

Esok… (bersambung)


























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar